Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman, ketika saya dan teman - teman mengikuti pendakian massal (pendmass) yang diadakan oleh organisasi pecinta alam SMA N 1 Klaten atau biasa disebut EMAPAL (emansipasi pecinta alam) pada 30 - 31 Oktober yang lalu.
 |
pemandangan dari pos 4 - pos 5 |
Selebaran tentang pendmass ini sudah terpampang di mading kelas sejak 1 bulan sebelum kegiatan dilaksanakan. Saya sudah tertarik dengan kegiatan itu, tapi saya masih bingung mau ikut apa enggak, karena belum ada teman lain dari 1 kelas yang mau ikut, juga karena saya tidak mau mengajak mereka (saat itu walaupun sudah 3 bulan bersama di kelas, tapi setiap murid belum juga dapat beradaptasi dengan baik, sehingga masih canggung, dan malu - malu satu sama lain),. Hingga suatu pagi, ada salah satu teman saya yang berteriak untuk mengajak ikut kegiatan ini, otomatis saya langsung menyaut,. dan berkata "ayoo",. dari sekian 34 murid di kelas, mungkin hanya ada 5 anak yang tertarik ikut. Dari situ saya dan satu teman saya itu mulai mengajak teman teman yang lain untuk ikut. Beberapa hari kami tunggu, sebenarnya banyak yang mau ikut, tapi ada ada saja alasannya, entah karena ngga dibolehin orang tua nya karena saat itu adalah musim hujan, ada juga yang nggak boleh orang tuanya karena saat itu sedang ada erupsi di Gunung Merapi, "bagaimana jika terjadi hal yang sama di Gunung Lawu ?"(padahal kalo dipikir pikir, nggak nyambung sih,.. gunung lawu kan bukan gunung yang masih aktif lagi), dan ada banyak lagi alasan. Hingga akhirnya, dari satu kelas X G, ya cuma saya dan seorang teman saya yang bernama Alkindi itu yang ikut . Ya sudahlah,.
Pada hari Kamis, 28 Oktober 2010,. setelah pulang sekolah,. semua peserta yang mengikuti pendakian itu mengikuti Technical Meeting, di sana kami diberi pengarahan pengarahan tentang pendakian di Gunung Lawu, juga sikap sikap, dan aturan aturan penting pendakian lainnya.

Kami juga diberi kertas yang berisi daftar barang barang pribadi yang harus dibawa. Pada hari Jum'at, setelah kegiatan pramuka, kami semua berkumpul di base camp EMAPAL untuk melakukan breeving dan packing bersama. Setelah itu, kami pulang, dan beristirahat secukupnya,. Pada hari Sabtu, seperti biasa.. kami semua bersekolah sampai pukul 13.30 WIB. Setelah pulang, dan makan siang,. pada pukul 15.00 WIB kami semua berkumpul di sekolah, melakukan apel dan berdo'a bersama. Truk kami sudah menunggu di luar pagar sekolah, setelah mengangkat barang barang kami semua naik ke truk, lalu kami berangkat pada pukul 16.30 WIB.

Perjalanan belum sampai 30 menit, hujan turun sangat deras,. semuanya buru buru memasang terpal untuk menutupi bak truk.. tidak terasa 2 jam sudah perjalanan kami menuju Cemoro Sewu (gerbang pendakian Gunung Lawu), dan kami sudah sampai di kaki gunung, perjalanan yang sangat menyenangkan karena di sana kita dapat melihat keindahan lampu lampu kota Karanganyar (Karanganyar apa Solo ya ?? tauk ah, gelap).. perjalanan di atas truk dengan udara yang sangat dingin dan jalan yang berbelok belok bersama teman teman, mempunyai kenangan tersendiri,. tak terasa kami semua sudah sampai di Cemoro Sewu, pada pukul 19.30 WIB, semuanya berkumpul dan beristirahat sejenak, sholat di masjid, lalu makan di warung kecil.

Setelah dikenyangkan dengan satu mangkok mie rebus dan coffeemix panas,. kami semua memulai pendakian pada pukul 21.30 WIB. Sebelumnya, kami berdo'a bersama dan melakukan pembagian kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 - 7 orang.

Selama perjalanan, setiap kelompok meng-absen anggota nya masing masing dengan meneriakkan nama mereka. Jika ada suatu kelompok yang berhenti karena kelelahan dan ingin istirahat ataupun sekedar menali sepatu mereka yang lepas, maka kelompok tersebut harus meneriakkan "putus", sehingga teman teman dari kelompok lain juga akan berhenti untuk beristirahat atau hanya menunggu saja. Tidak terasa kami semua sudah sampai di pos pertama, entah jam berapa saat itu. Di pos pertama, kami semua beristirahat lebih lama,. makan makanan kecil atau sekedar minum,. lalu, perjalanan berlanjut menuju ke pos 2, perjalanan masih sama seperti ketika menuju pos pertama, absen anggota, dan istirahat sejenak, sampai juga akhirnya di pos 2, seperti biasa.. semuanya beristirahat agak lama,. Di sana kami juga bertemu dengan para pendaki lain, walaupun tidak/belum kenal, tapi kami semua bisa berbaur, dan mengajak bercanda,. Setelah itu lanjut ke pos 3, tak ada yang berbeda pada perjalanan ini, tetap sama dengan perjalanan sebelumnya. Tapi di pos 3 ini sudah banyak yang merasa kelelahan, tak terkecuali guru pendampingnya,.
 |
makan bersama |
 |
masak masak |
Banyak yang stop di pos 3 dan tidak melanjutkan perjalanan,. Dari pos 3 ini, kelompok kelompok tadi menjadi terpisah, dan asal campur saja,. Itu semua tak menjadi masalah, kami melanjutkan perjalanan lagi, belum ada 5 menit dari pos 3, salah seorang teman kami terlihat lemas, pucat, dan seperti orang pingsan, dia tak berdaya, dan tak bisa mengungkapkan kata kata ataupun menjawab pertanyaan pertanyaan ringan yang diberikan teman teman lain, kami hanya dapat melihat air mata keluar melewati pipinya, kami memutuskan untuk membawa dia turun kembali ke pos 3 dan menunggu sampai dia sadar, dia dibawa turun oleh kakak kakak kelas XII.
Saat itu sudah sekitar jam 1 dini hari,. sambil menunggu dia sadar, kami menyalakan api untuk menghangatkan badan, karena jika diam saja atau tidak melakukan aktifitas, kami bisa saja mengantuk, itu juga akan merepotkan.. Sejam lebih kami menunggu sadarnya, hingga kami mendengar suara dari bawah (pos 3), "jika kelamaan nunggu, lebih baik kalian lanjut ajaa, kami tetep di sini". Mendengar itu, kami langsung melanjutkan perjalanan lagi menuju ke pos 4. Ada satu kakak kelas kami (perempuan) yang juga merasa lelah, jadi dia minta banyak istirahat, padahal baru naik beberapa anak tangga, hingga akhirnya perjalanan putus - nyambung - putus - nyambung terus. Sampai di pos 4, kami istirahat cukup lama, kami melakukan perbincangan kecil di sana.. dan terjadi sebuah perdebatan kecil, ada kakak kelas yang bertanya, "kita sampai di pos 5 sedikit lagi, jika perjalanan tetap seperti ini, kita nggak bakalan lihat sunrise, jadi.. gimana ?? tetap naik untuk melihat sunrise, tapi syaratnya harus cepat, atau berjalan seperti ini..??" katanya. Salah satu di antara kami malah menjawab "berhenti aja, saya nyerah.. capek banget, mending tinggal di sini, besok turun". Lalu, ada yang menyaut "rugi itu, kita sudah susah payah sampai di sini,. percuma, kita tetep harus sampai puncak". Dari situ, kita semua membuat kesepakatan.. "Siapa yang masih kuat, dan nggak lelah, terus naik aja.. tapi jika ada yang lelah, dan berhenti, harus ada yang menemani 1 atau 2 orang ,. nggak boleh ditinggal". semuanya deal. Saya dan temen temen lainnya lanjut,. Ada yang sudah naik duluan di atas karena berlari, tapi saya dan Alkindi tetep berjalan seperti biasa, saya hanya berdua dengan Alkindi, sedangkan masih ada banyak teman di bawah,. Alarm hape saya berbunyi pada pukul 04.00 pagi,. Saya dan Alkindi melaksanakan sholat subuh berjamaah di batu batu tangga yang sangat dingin itu,. Selesai sholat kami lanjut menuju ke pos 5. . . Saat itu kami sudah bisa melihat pemandangan di sekeliling yang sangat menakjubkan. Subhanallah, sungguh besar dan indah ciptaan Allah. Kami berhenti sejenak di tengah tengah perjalanan untuk berfoto foto., setelah puas, kami lanjut dan akhirnya sampai di pos 5. Ini adalah pos terakhir sebelum puncak. Di sana kami tiba pukul 06.00 WIB, masih sangat pagi, dan benar, kami tidak mendapati sunrise di sini, tak apalah. Di sana sudah berkumpul sekitar 7 anak (laki laki semua), kami mulai masak dilanjut makan bersama. Lalu teman teman lain, kakak kelas, dan para pendamping mulai menyusul dari bawah,.
 |
Alkindi |
Setelah semuanya berkumpul, semuanya istirahat, dan tidur sejenak. Sampai jam 9 pagi, kami melanjutkan perjalanan ke puncak, ditargetkan sampai puncak jam 10 pagi. Lalu kami mulai lagi perjalanan menuju puncak dengan memutari satu bukit. Alangkah indahnya perjalanan ketika mengitari bukit itu, bagaimana tidak,. kita bisa melihat hamparan bunga edelweis di kanan kita.. tapi sayang, kami tidak boleh memetiknya. karena itu merupakan etika pendakian di Gunung Lawu ini. Tugu di puncak Lawu sudah terlihat, beberapa menit lagi kita sampai.. tinggal menaiki satu bukit saja. Dan akhirnya,.. tepat pukul 10.00 WIB kami semua tiba di puncak Lawu, atau biasa disebut dengan Hargo Dumilah. Di puncak, terdapat satu tugu yang tak terlalu tinggi dengan Bendera Merah Putih di atasnya.. Suatu kebanggan bisa mencapai puncak ini.. Di sana kami berfoto foto lagi, dan saya tidur sejenak. Perjalanan yang sangat berat dan melelahkan. Setelah beberapa saat, kami melanjutkan perjalanan turun,. lebih enak, tangga tangga tinggi yang tadi kami naiki, kini kami turuni, tenaga yang tadinya dikumpulkan untuk mengangkat badan, kini untuk mengerem, nikmatnya,..
 |
tugu puncak hargo dumilah |
|
Tapi, perjalanan turun ini tidak selamanya enak, saya kehabisan bekal makanan dan air minum, begitu juga dengan teman teman lainnya,. Juga rasa ngantuk yang masih menyerang,. perjalanan turun yang saya lewati seperti dalam mimpi,. Sepanjang perjalanan, saya seperti orang linglung, melamun, dan tidak sadar,. pikiran saya kemana mana, saya hanya berjalan mengikuti orang orang di depan saya,.(Ini memang sesuatu yang biasa saat pendakian, tapi mungkin juga berbahaya). Entah kenapa seperti ini, saya juga tidak tau, tetapi setiap istirahat, saya selalu membaca do'a do'a, meminta perlindungan Allah, atau sekedar membaca istighfar.. Perjalanan terus berlanjut, hujan turun. kami berhenti sejenak untuk memakai mantol/mantel.. lalu berjalan lagi dengan hati hati.

Lalu kami sampai di pos, dan berteduh sampai hujan reda. Kami melanjutkan perjalanan, dan hujan turun lagi, dan untungnya hujan selalu turun ketika kami sudah mendekati pos, sehingga kami bisa berteduh untuk sementara waktu. Sampai akhirnya kami tiba di Cemoro Sewu lagi.. Sangat senang, tapi juga melelahkan,. Saat itu pukul 14.30 WIB,. kami menunggu beberapa waktu, kemudian sholat zuhur dan asar di masjid itu, kemudian kami makan makan bersama. sampai pukul 15.30 WIB, semuanya sudah siap untuk pulang.. Saat naik truk, masing masing dari kami diabsen dan diberi 2 stiker untuk kenang kenangan. Setelah semuanya siap, kami meluncur pulang,. Selama perjalanan saya tidur dengan pulas walaupun dalam posisi duduk.. Tak terasa kami sudah sampai di sekolah pukul 18.30,. Dan saya dijemput ibu saya,. Setelah sampai rumah, saya langsung sholat dan tidur,. walaupun besok pagi harus sekolah, saya tidak belajar.
Yaa, begitulah perjalanan Sabtu Minggu saya dan teman teman, petualangan yang tak akan terlupa. gara gara ini, saya jadi ingin naik gunung lagi.. Asik lah..
2 komentar:
Keesokan harinya...
''Telung puluuh... Telung puluh sijiii...!!!''
''sopo kae mau??! Lari tiga putaran !!!''
hahaa,. opo kae setelah sko Lawu ye Kin ?? aku malah lali,. hhe
Posting Komentar