Pages

Rabu, 03 Juli 2013

Pendmass Gunung Lawu, again...

     "Pendakian terakhir, Pak. Setelah ini enggak lagi sampai nanti keterima di PTN" begitu janji saya *janji ? akal-akalan lebih tepatnya* kepada Bapak ketika meminta ijin untuk mengikuti pendmass yang diadakan oleh EMAPAL.. Tak ada kata lain yang diucapkan oleh Bapak selain "Ya".. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak saat itu. Trik pun berhasil :D
     Sepertinya pendakian massal ke Lawu kali ini akan lebih ramai dari sebelumnya, buktinya adalah ikut bergabungnya teman teman dari DA dan organisasi lain. Tidak seperti pendmass sebelumnya yang hanya diikuti oleh keluarga EMAPAL plus Alkindi dan saya saja, 2 orang ini tidak terdaftar dalam satupun organisasi di SMAN 1 Klaten saat itu. Di pendakian kali ini, saya bergabung dengan teman teman dari DA untuk saling bekerjasama dan berbagi barang bawaan. Teman teman DA itu antara lain, Afi, Aqidah,Widodo, Jodhi, Hanifah, dll..
     Sekitar jam 3 siang kami berkumpul di sekolah, saya mendapat kesialan siang itu di mana ketika saya sedang berangkat melewati jalan raya, handphone saya terjatuh, saat saya berhenti dan hendak mengambil hp saya yang terlantar di jalan itu, tiba tiba ada sebuah motor yang berjalan cepat dan taaaar, hp saya pun terlindas dan ketika saya ambil dia sudah tak menunjukkan tanda tanda kehidupan lagi. Saya pun membawa pulang barang itu, dan kembali menuju sekolah dengan tergesa-gesa.
Sesampainya di sekolah, teman-teman sudah berkumpul dan bersiap untuk berangkat. Saya pun segera mengisi absensi kemudian mengikuti apel. Setelah apel, semua naik ke atas truk dan berangkatlah kami menuju Cemoro Sewu. Kami tiba di sana pukul 5 sore, dan saya bertemu dengan kedua teman saya, Miftahul dan Angger yang juga akan mendaki malam ini.
Maghrib pun tiba, setelah sholat kami makan bersama di warung sambil berbincang-bincang dan beradaptsi dengan lingkungan, aklamatisasi istilahnya, kalau tidak salah. Lalu Waktu Isya' pun tiba, kami pun kembali menunaikan ibadah sholat. Setelah menunggu cukup lama, kami pun dibuat berkelompok oleh panitia pendmass. Saya berada di kelompok terakhir, dan tentu ketika perjalanan berada di paling akhir bersama dengan kedua sweeper panitia, Jihad dan Naufal. Pemanasan telah kami lakukan, dilanjutkan dengan berdo'a, kemudian mulailah pendakian ini. Senter sudah kami nyalakan sejak awal. Perjalanan sangat hati hati dan penuh canda gurau ini membuat saya merasa santai dan tidak merasa kelelahan. Dari semuanya, mungkin hanya saya sendiri yang berpakaian agak berbeda, yah.. this is my style. Celana pendek serta badan tak dilindungi oleh jaket. Hehe,. Sedangkan yang lain sudah seperti astronot saja. 
Tak terasa kami sudah sampai di pos I, hanya sebentar kami beristirahat, kami pun langsug melanjutkan perjalanan ke atas.... Tidak ada yang menarik di perjalanan hingga ke pos III, biasa saja hanya diiringi oleh candaan dari teman-teman EMAPAL. Sesampainya di pos III, kami semua beristirahat, lalu ada 2 orang teman perempuan kami yang jatuh sakit, mereka adalah Afi dan Aqidah, setelah ditawari oleh panitia untuk ngecamp di pos tersebut, mereka pun mau, segera diutus 2 anggota EMAPAL untuk menjaga teman kami tersebut ngecamp di pos III. Setelah mendirikan dome, dan dirasa peserta lain siap melanjutkan perjalanan ke atas, kami pun meninggalkan 4 orang tersebut di pos III.
     Perjalanan yang cukup lama untuk menggapai pos IV, beberapa teman yang baru pertama kali mendaki Gunung Lawu ini pun senantiasa menanyakan pertanyaan wajib "masih jauh nggak ?", Lalu kami pun dengan ekspresi tanpa dosa hanya bisa menjawab "sebentar lagi" haha, walaupun 40 menit kemudian pertanyaan itu dilayangkan kembali, kami juga hanya bisa menjawab seperti itu. Tidak ada maksud berbohong sebenarnya *tapi memang harus bohong*, ya mau gimana lagi, gak usah tanya apa alasannya, semua yang hobi ndaki pasti tau.
     Mungkin waktu itu udah menunjukkan sekitar pukul 03.30 pagi, kami semua sampai di pos IV. Sementara yang lain beristirahat, panitia yang membawa dome di tas kerilnya tetap nanjak ke pos V untuk segera mendirikan camp di sana sehingga jika peserta sudah sampai di pos tersebut mereka tinggal beristirahat di dalam dome. Karena saya juga membawa dome, saya pun ditugasi untuk ikut nanjak langsung ke pos V * yo nasib, yo rapopo ding, wong yo mung cerak*. Mungkin hanya 15 menit kami bertiga berjalan, sampailah kami ke pos V, tanpa basa-basi kami langsung mendirikan tiga dome yang ada, mungkin tidak sampai 15 menit semua dome sudah berdiri.. Tak lama kemudian, semua rombongan tiba, semua langsung rebahan, hingga pemandangan eksotis pun datang menghampiri, kala fajar tiba, gradasi warna di Timur atas sana sangat mengagumkan, nampak langit berwarna Hitam bertaburkan bintang terletak di paling atas, lalu di bawahnya langit biru khas waktu fajar memisahkan langit hitam dengan langit orange di bawahnya. Langit orange karena sinaran Sang Surya yang masih di bawah sana itu terlihat sangat indah. Sementara ada yang menunaikan ibadah sholat shubuh ada juga yang terus meratapi peristiwa alam ini, hingga Mentari pun terbit dan mulai menghangatkan suasana. Inilah sunrise terindah yang pernah saya lihat. Seiring Mentari yang terus beranjak ke atas, perut kami pun juga semakin merasa kelaparan, akhirnya kami memasak mie instan dan merebus air untuk dibuat kopi, aseek... Saya pun buru-buru bergabung dengan teman-teman yang lain untuk memasak, hingga saya rasa sudah kenyang, dome biru merk Rei yang saya dirikan tadi pun mengundang perhatian dan karena saking ngantuknya saya pun langsung masuk ke dalam, dengan menggunakan sleeping bag, saya pun tidur sangat nyenyak. Tetapi suara bising menghamipiri telinga ini, ajakan melanjutkan muncak dari panitia, istilah kerennya Summit Attack, saya tolak dengan baik-baik, haha.. *Wes do munggaho kono, aku ngantuk tak turu wae ng kene, wakak*
     Akhirnya mereka semua berangkat, ternyata tidak semua ikut, ada beberapa peserta yang tetap tinggal di pos V ini, nggak tau kenapa ya. Saya pun kembali tidur hingga kira-kira pukul 09.00 pagi, tidur saya sudah tidak enak lagi, panas matahari menusuk hingga ke kulit menembus dome dan SB yang menyelimuti saya, akhirnya saya pun keluar dari dome dan melakukan strecthing. Kemudian melanjutkan beraktifitas, tidur lagi maksudnya, tapi apa daya, suasana tidak mendukung. Akhirnya saya putuskan untuk memasak air untuk membuat kopi, sambil ngobrol dengan kawan-kawan yang ada sembari ngemil jajanan yang belum sempat terbuka, ah indahnyaa..
     Oke, teman-teman dari puncak pun tiba, sambil memberi waktu mereka untuk beristirahat sejenak, saya mulai merobohkan dome milik saya sendiri, kemudian packing ulang. Dan saya siap untuk kembali turun.*tapi kosik nunggu liyane*. Tak menunggu lama, panitia pun mengintruksikan untuk segera bersiap karena perjalanan turun akan segera dimulai, oke saya jadi sweeper lagi bersama anggota EMAPAL, yang kebetulan teman akrab sendiri. Cepet aja ya ceritanya, soalnya gak ada yang menarik, kecuali....
Kecuali sesampainya di pos II, mungkin terlalu cepat hingga tiba-tiba sampai di pos II, halah mbok ben.. Nah, di pos II ini saya dan satu teman dari EMAPAL yang jadi sweeper ini, *yo Jihad kui maksude*, terkena panggilan alam, luar biasa sensasinya oiii,... Kami berdua pun segera meninggalkan 2 sweeper lain dan segera turun menuju basecamp untuk mengeluarkan *sesuatu yang ingin keluar* ini.. Kami berlari, melewati rombongan lain sambil berkata "Permisii, darurat" hahaha.. Hingga akhirnya, ada satu peserta lain yang bernasib sama, kami bertiga pun seperti mengikuti lomba marathon, buwakakak.. Sesampainya di basecamp, tidak, di masjid dekat basecamp lebih tepatnya, lebih spesifik lagi di kamar mandinya, hhe.. Konser tiga kamar mandi yang berurutan pun menjadi kisah lucu, breet breet broot dut dut, plung. hahaha
     Setelah menyelesaikan urusan itu, saya pun langsung berinisiatif untuk mandi, penasaran gimana rasanya mandi di cemoro sewu, ternyata biasa saja, cuma dingin.*sok, padahal... brrr*.
Kami pun langsung menunaikan ibadah dzuhur dijama' asar, kebetulan waktu itu sudah masuk asar, istilahnya jama' takkhir, CMIIW. hhi. Kemudian, masak-masak di halaman masjid, walaupun ditegur pengurus masjid sih, ya bodo amat, nanggung udah mau mateng, gak dari tadi sih negurnya, wkwk. Teman-teman pun mulai berdatangan dari atas, sambil menunggu yang lain istirahat, saya pun jajan sate kelinci, rung wareg sajake. Gak punya uang sih, tapi tidak patah akal demi sepiring sate kelinci, 15 ribu saja, saya patungan dengan teman saya yang senasib, haha so sweet banget *makasi Novelia (red. tompel)*. Setelah kenyang langsung naik ke truk dan cuus, Klaten We Are Coming...
     Sampai SMA N 1 Klaten tercinta jam 21.00 WIB mungkin, langsung deh menuju masjid untuk sholat, kemudian waktu pulang malah diajak sugaran oleh dua teman saya Jihad dan Nia, oke laksanakan *ketoke biyen kae dijajake* lumayan.
Berakhir sudah cerita ini, saya sampai rumah langsung tidur nyenyak..
Terimakasih sudah membaca *sopo yoan sik moco*, maaf gak ada fotonya ya, soalnya yang saya pasrahi untuk memotret keindahan Lawu ini malah ndablek, saya titipin kamera saya ke mereka, kan mereka udah biasa naik turun gunung ini, dan pasti muncak, setidaknya di pos V dia bisa motret-motret gitu, entah apa yang terjadi, tidak ada hasil jeperetan satu pun dari orang-orang ndablek ini, sebenarnya siapa sih ?? (masih ingat sama Miftahul dan Angger yang saya ceritakan di depan tadi ? merekalah tersangka nya, payah- payah)..   

0 komentar: