Pages

Rabu, 29 Juni 2011

Ekspedisi Gunung Merbabu




Berawal dari pendakian di Lawu beberapa bulan yang lalu, saya jadi tertantang untuk menggapai gunung - gunung lain,. Merbabu, ya sebenarnya saya sudah mengincar Gunung Merbabu pada akhir Desember lalu, rencananya mau tahun baruan di puncak, tetapi karena sesuatu hal,. rencana tersebut batal. Dan akhirnya, pada liburan akhir semester 2 ini, saya baru bisa menjalankan rencana menaklukan gunung yang berdekatan dengan G. Merapi itu.
        Pendakian tunggal, itulah tantangan yang diberikan bapak saya, tetapi.. saya jadi teringat saat di G. Lawu kemarin, perjalanan malam yang cukup melelahkan dan mungkin terasa menyeramkan bila berjalan sendiri,. apalagi saat perjalanan turun itu, saya sempat mengalami gangguan kesehatan, membuat pikiran saya menjadi kacau, aneh, linglung dan semacamnya lah, (sulit diungkapkan dengan kata-kata, hhe..) dan itu sangat berbahaya bila tak ada kawan di samping kita. Lalu, saya mencoba untuk menawari teman saya, Alkindi, untuk menemani perjalanan saya,. singkatnya, dia mau. Pada saat awal-awal hari libur,. kami berdua mencoba mengajak teman teman lain untuk bergabung, walaupun sebenarnya, berdua saja kami berani dan bisa,. tapi, jika ada teman lain yang mau ikut, kenapa tidak.. ya toh ?? hha.. Walaupun, pada akhirnya memang tidak ada yang berminat untuk ikut, hadeh..
       
Sudahlah, itu tak masalah, karena pada akhirnya.. Bapaknya Alkindi yang notabene adalah seorang dosen di fakultas pertanian UGM (kayaknya..) mengutus dua ex. mahasiswanya untuk menemani perjalanan kami,. mereka adalah Mas Eko dan Mas Nino,. yang juga anggota dari Plantagama (Mapala Pertanian UGM).
       Pada dasarnya, saya dan Alkindi merencanakan pendakian ini sebagai petualangan, jadi.. seharusnya tidak ada kata 'enak', baik dari segi makanan, transportasi, dan lain sebagainya.. Namun semua itu tidak terlaksana 100%.. mungkin hanya sebagian,. hhehe
        Saya dan Alkindi berangkat dari Klaten pada pukul 10.00 WIB menuju ke Yogyakarta dengan bus Sedya Utama,. dan turun di pertigaan Maguwoharjo - Ringroad Utara sekitar pukul 11.00 WIB,. kemudian berjalan sekitar 50 meter menuju kantor bapak saya.. di kantor, kami bisa istirahat sejenak sambil menanti waktu Dzuhur tiba. Setelah itu,
dengan mobil kijang berplat merah milik kantor, bapak saya mengantarkan kami ke Terminal Jombor, dan sampai di sana pada pukul 12.30 WIB,. di sini dan pada jam ini lah kami membuat jadwal ketemuan dengan Mas Eko dan Mas Nino yang  tinggal di Jogja.. Setelah berkenalan dan ngobrol sebentar, kami berangkat naik bus menuju kota Magelang, kemudian di Terminal Magelang kami turun dan berganti naik minibus dari Terminal Magelang menuju ke Kopeng,. setelah turun dari minibus itu, kami melanjutkan berjalan naik menuju Basecamp Cunthel dengan dikelilingi pepohonan pinus, perjalanan sekitar 1 jam hingga sampai di basecamp. Di basecamp, kami mengurus perijinan, beristirahat sejenak, ibadah shalat, dan packing ulang membagi barang-barang bawaan. Lalu, pada pukul 19.00 WIB kami mulai menapakkan kaki menuju puncak Merbabu.. Perjalanan awal yang sangat menggairahkan, melewati perkampungan, dan ladang pertanian penduduk, hingga tak terasa sampailah kami di Pos Bayangan 1, sebuah pos dengan tiang dari kayu beratapkan seng, dan 1 bambu pendek untuk duduk. sebuah pos yang cukup untuk berteduh sekitar 20an orang.. di sini kami beristirahat sejenak meminum air mineral dan beberapa makanan ringan, sambil mengatur nafas dan menunggu detak jantung normal kembali setelah dipacu dengan kencang.. Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos Bayangan 2, tidak terlalu jauh dari Pos Bayangan 1,. hanya dalam beberapa menit saja, kami sampai di Pos ini,. pos yang tidak lebih baik dari sebelumnya,. hanya 2 buah batang pohon sekitar 1,8 meter ditanam dalam tanah lalu diberi seng di atasnya,. hanya cukup untuk berteduh 3 orang. dan terdapat sumber air bersih dari saluran perairan penduduk. mungkin inilah sumber air bersih terakhir, karena di atas kita tidak akan menemuinya lagi. Sama halnya seperti di pos sebelumnya, di sini kami makan makanan ringan dan minum. Lanjut menuju Pos 1, sebuah pos bebatuan di bawah pohon rindang,. view yang cukup indah di saat malam, karena kita dapat melihat lampu-lampu kota yang luas, entah kota mana saja itu saya juga kurang mengerti, hha.. dan Gunung Sindoro, Sumbing, juga Telomoyo  yang nampak seperti sebuah segitiga hitam. sip lah pokoke..
Lanjut ke pos 2, pemandangan yang juga tidak jauh berbeda kita temui di sini.. Perjalanan pun berlanjut ke pos 3,. sebuah campground.. cocok untuk mendirikan tenda,. kami sampai di sini sekitar pukul 23.30 WIB dan mendirikan doom,. setelah itu masak dan makan-makan,. sampai pukul 00.30 WIB. lalu kami tidur, dan berencana melanjutkan perjalanan ke puncak pukul 02.30 WIB,. tapi apa daya,. bukan salah bunda mengandung bila kami ketiduran hingga bangun pada puku 04.30.. waaa, keterusan 2 jam, sudah dipastikan kita tidak akan mendapati sunrise di puncak.. ya sudahlah, tak apa. Sesudah sholat shubuh, kami menata lagi barang bawaan,. untuk kali ini, pendakian hanya dilakukan oleh Mas Eko, Alkindi, dan saya.. sedangkan Mas Nino yang sudah berpengalaman mendaki, dan 2 kali ke puncak Merbabu kali ini mendapat jatah menjaga tenda, dan segala isinya.. kami bertiga mendaki hanya dengan 1 tas semi carrier yang saya bawa, semua barang yang diperlukan dimasukkan pada tas ini, sedangkan barang-barang lainnya ditinggal di tenda/doom.
Tepat pukul 05.00 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju puncak, dengan diselingi istirahat  sejenak di tengah-tengah perjalanan, kami sampai di suatu tempat dengan pemandangan yang sangat menakjubkan, sekitar pukul 06.30 WIB,. kumpulan awan tersebar luas, seakan-akan kami sedang berada di Negeri Atas Awan.. dengan Gunung Sindoro, Sumbing, Telomoyo dan jajaran pegunungan lain yang menampakkan puncaknya setelah setengah dari tubuhnya tertutup oleh awan pagi,. Subhanallah.. indah sekali.
Tidak mau terus-terusan dimanja oleh pemandangan ini, kami melanjutkan naik ke atas, mungkin di atas akan lebih indah lagi.. Pos Pemancar hampir sampai, sebuah menara pemancar radio, mantan pemancar maksud saya (karena sudah tidak berfungsi lagi, hhehe) sudah menunggu kami, dan nampak dekat sekali karena tingginya.. waow..
Sesampainya di Pemancar, kami istirahat agak lama, tempat yang cukup nyaman, dengan bebatuan yang cocok buat duduk-duduk  dan tiduran, juga pemandangan yang lebih ajiiib lagi,. tak lupa saya abadikan tempat ini dengan kamera saya, yang nganggur dari kemarin,. hha. Lanjut menuju ke puncak.. perjalanan yang sangat melelahkan, ketersediaan air hanya sedikit,. 2 botol aqua 1,5 liter dan harus disisakan untuk masak di puncak dan perjalanan turun, kami hanya minum satu tegukan satu tegukan saja.. tak apalah.
Jembatan Setan, jyaaar.. apa ini ?? sebenarnya saya juga kagak ngerti, berulang kali saya baca artikel tentang pendakian G. Merbabu, selalu saja ada kata kata 'Jembatan Setan'. katanya, itu adalah sebuah jalan sempit dengan kiri kanan adalah jurang yang dalam dan ada angin besar yang siap mendorong kita.. padahal jika dirasa-rasakan., berulang kali kami melewai jalur seperti itu.. apa dari tadi kami melewati Jembatan Setan ?? entahlah,. mungkin saja..
Kentheng Songo
Setelah melewati jalan bebatuan sempit, beraromakan belerang dengan kiri kanan jurang tersebut akhirnya kami sampai di suatu persimpangan/pertigaan,. ke kiri adalah menuju Puncak Syarief sedang ke kanan adalah menuju puncak Kenteng Songo.. kami langsung memutuskan menuju Puncak Kenteng Songo (3142 mdpl), puncak tertinggi G. Merbabu.. untuk mencapai puncak ini kami harus memutari satu bukit, dengan jalan yang amat sempit dan jurang yang dalam dan curam yang siap menangkap kita apabila kita jatuh, terperosok.. hii, ngeri lah.. dan pada akhirnya., kami menemui sebuah tebing, cukup pendek memang, dan kita harus memanjatnya untuk mencapai puncak.. kali ini, tangan tidak nganggur lagi, kedua alat gerak ini bekerja sama membantu tubuh ini naik ke atas tebing.. dan dan dan,. beberapa langkah lagi, hanya beberapa langkah lagi kami sampai di Puncak Kenteng Songo.. Saya yang pertama kali sampai di puncak langsung berteriak.. wuoooh,. Subhanallah walhamdulillah walailaahailallah wallahuakbar,. huh, senang, capek, panas, dingin, lapar, haus,. semuanya terasa campur aduk di puncak ini, tepat pada pukul 09.30 WIB.. Sebenarnya, yang sangat saya inginkan ketika sampai di puncak ini hanyalah melihat puncak merapi yang katanya,  senantiasa mengeluarkan asap, dan nampak dekat sekali.. tapi, saya kurang beruntung, sesampainya di puncak, Gunung Merapi seutuhnya tertutup oleh awan, saya coba menunggu awan itu pergi sambil duduk, makan, minum, dan mengatur nafas, serta memulihkan detak jantung,. yak.. dan akhirnya awan itu membentuk suatu sosok, dan membuat lubang yang hanya menampakkan puncak sedikit, dan sebentar sekali,. dan akhirnya tertutup lagi.. haaah, sedikit tidak kecewa. Ya sudahlah, saya lepaskan pemandangan ini begitu saja,. lalu kami memasak mi instant, lalu memakannya.. setelah itu, pada pukul 11.00 WIB kami turun,. perjalanan kali ini, kami ditemani oleh bintik bintik air yang turun kroyokan dari langit,. Perjalanan turun bisa lebih cepat 2 kali dari perjalanan naik,. hingga pada pukul 13.30 WIB, kami sudah sampai di Pos 3, tempat kami mendirikan doom,. karena hujan, kami singgah dulu sebentar.. lalu pada sore hari, hujan sudah reda, kami packing, merobohkan tenda, dan mulai perjalanan turun... dengan diselingi istirahat sejenak di tengah-tengah perjalanan,. akhirnya kami tiba di Basecamp Cunthel pada pukul 16.30 WIB, kami langsung ibadah shalat, dan beristirahat.. fiuh
        Kami berempat bermalam di basecamp ini, sampai pagi hari kami bangun, shalat Subuh, kemudian packing,. dan turun menuju jalan raya. Berhubung kami semua lapar, sate kelinci adalah menu sarapan pagi ini,. kecuali Mas Nino yang seorang penyayang kelinci, dia memesan sate ayam, hhaha.. Setelah selesai sarapan, kami naik minibus menuju Salatiga, kemudian dilanjut dengan bus jurusan Semarang - Solo, kami turun di Terminal Kartasura, pindah lagi ke bus jurusan Solo - Jogja,. dengan bus Antar Jaya saya turun di RSI Klaten,. dengan meninggalkan Mas Eko, dan Mas Nino,. sedangkan Alkindi sudah turun 5 menit sebelum saya..
        Karena rumah saya tidak jauh dari RSI Klaten, saya lengkapkan perjalanan ini dengan jalan kaki sampai rumah, berpanas-panas ria, setelah semalaman kedinginan.. Yuhuuu., akhirnya tiba di rumah pada pukul 12.00 WIB,. joss lah pokokmen,. Ini baru petualanagan,. besok harus ke Merbabu lagi, Insyaalloh, aamiin.

        Rencana berikutnya --> Slamet, Sindoro, Sumbing, Semeru, Rinjani,.. Insyaalloh.. aamiin

       Sekian pengalaman dari saya dan kawan-kawan 3 hari di Gunung Merbabu, terima kasih..

thanks to ::
Alloh SWT
Keluarga
Alkindi
Mas Eko
Mas Nino
dan lain lain, hhehe.. :)

       

1 komentar:

Eko Pradipto Raharjo mengatakan...

wah aku dadi pengen iroh awan dari atasnya, hahaha