Pages

Sabtu, 27 Oktober 2012

The Power of Wong Papat

     Saya nggak tau kenapa yaa, setiap mendaki berempat, saya merasa asyik dan sangat enjoy walaupun pada akhirnya tidak mencapai tujuan.. Sepertinya ada sesuatu yang harus dipecahkan dari the secret of 4 persons ini.  

  • Pertama,. Mas Nino, Mas Eko, Alkin, dan saya.. gerombolan 4 orang yang berhasil mencapai puncak Gn. Merbabu,
  • Kedua,. Bryan, Syeh Lukman, Alkin, dan saya.. fantastic four yang belum mendapat keberuntungan di Gn. Merapi,
  • Dan ketiga,. The succesfull project by Yayak, Bagus, Dayus dan tentunya saya. Kami berempat berhasil memijakkan kaki di tanah tertinggi kota Magelang serta Boyolali, puncak Merbabu..

     Untuk pendakian bersama Mas. Nino dan ketiga lainnya tak perlu saya ceritakan kembali karena sudah ada di postingan sebelumnya. Juga untuk the failed fantastic four yang beradu dengan ganasnya Merapi tak perlu juga saya ceritakan di sini. Karena di sini, saya akan menceritakan pendakian oleh segerombolan anak muda dari desa yang seluruh warganya InsyaAlloh masuk syurga, Aamiin..
     Langsung saja, hari libur tiba.. waktu itu saya masih kelas 11 SMA, dan kakak kakak kelas sedang melaksanakan UN, tanggal 29 Maret kalau tidak salah. Dan seperti biasa, apalagi yang saya lakukan kalau bukan MENDAKI...
Kami berempat adalah para remaja yang berkeinginan bersama untuk menggapai puncak Merbabu. Yayak menawarkan pendakian melewati jalur Selo, Boyolali. Berhubung saya belum pernah dan sangat penasaran dengan jalur itu, saya terima saja. Persiapan kami lakukan,. Setelah kesana kesini gagal mencari pinjaman dome, akhirnya dengan teknik rayuan yang sangat rahasia, saya diberi ijin oleh bapak tercinta untuk membeli

Rabu, 24 Oktober 2012

Puncak Merapi, Uapik tenan...

     Kayaknya kegagalan mencapai puncak Merapi harus segera disudahi. Oleh karena itu, sekali lagi saya dan teman teman berencana mendaki gunung vulkanik tersebut.
VERTIKAL LIMIT
     Saya lupa siapa yang pertama kali mengajak untuk ke sana lagi, entah Alkindi atau saya sendiri. Tapi, pendakian kali ini benar benar matang kami persiapkan. Hari pelaksanaan telah ditetapkan, siapa saja yang mau ikut juga telah fix. Taukah siapa saja pendekar yang akan berjuang kali ini ?? mereka adalah, jreng jreng Sunu (dagelane ipa 6, haha), Eko (yo pokoke Eko, ipa 6 absen 8), dan masih bersama kami Alkin dan saya sendiri. haha. Ya, hanya kami berempat saja. Tapi saya optimis akan mencapai puncak Merapi. 'Ainul Yaqin wes to.
Road to Pasar Bubrah
     Pagi itu mentari bersinar sangat cerah, saya bangun tidur, sholat kemudian mandi dan bergegas ke sekolah. Kupersiapkan pakaian ganti dan beberapa makanan serta minuman ke dalam ransel sekolah ku. Aku pamit kepada bapak, lalu berangkat ke sekolah. Sebenarnya di sekoah tidak ada kegiatan apa apa, karena waktu itu adalah hari hari tenang setelah ujian akhir semester 2. Di kelas hanya ada beberapa teman sedang bermain kartu remi, dan ada juga yang bermain monopoli (anak SMA jaman sekarang). Sedangkan saya dan Eko hanya ngobrol ngobrol saja. Sekitar jam 8 pagi, saya mengirimkan sms kepada Sunu dan Alkin agar mereka segera ke sekolah untuk berkumpul, akhirnya kami berkumpul pukul 8.30 di stadion kebanggan rakyat Klaten, Trikoyo (bangga nggak sih ??).
     Sebelum berangkat, saya ijin dulu kepada bapak,. Saya bilang kalau tiba tiba kami ingin mendaki *ALIBI. padahal sudah direncanakan jauh jauh hari sebelumnya, maklum saya cuma takut kagak dikasih ijin karena udah berkali kali mendaki dalam jangka waktu yang berdekatan. Tapi kalau udah mendadak gini..
Yes, akhirnya bapak mengijinkan saya.

Selasa, 23 Oktober 2012

Hai Puncak Merapi... Makasih atas Pelajarannya

     Say hallo to Mt. Merapi...
     Waktu itu saya dan teman teman dari desaku tercinta berencana mendaki Gunung Merapi, pelopornya ada 4 orang, Tian a.k.a Yayak, Bagus, Dayus, dan saya sendiri., tanggal dan hari telah ditetapkan. Salah satu teman saya dari SMA N 3 Klaten, Dayus, mengajak beberapa temannnya untuk ikut bergabung dalam pendakian ini,. Dan terkumpul-lah 11 orang. Jujur, saya lupa nama teman temannya Dayus dari SMA N 3 Klaten itu..
     Saya lupa tanggal berapa pendakian itu, kalau nggak salah sekitar bulan Maret,
Siang itu kami dari desa berangkat menuju ke suatu tempat di mana semua akan berkumpul, dan di sana teman teman dari SMAGA (singkatan dari SMA N 3) sudah berkumpul,. Tak lama kemudian, kami memulai perjalanan dengan mengenakan kendaraan roda 2 menuju ke basecamp pendakian Gn. Merapi yang terletak di desa Selo, Boyolali. Sesampainya di basecamp kami beristirahat, kami tiba di sana pada sore hari, padahal rencana kami mulai mendaki pukul 9 malam. Terlalu lama menunggu, perut kami kelaparan, dengan berbekal uang yang tidak terlalu banyak, kami mencari makan. Dan kami mendapatkan hidangan istimewa klaten alias HIK, haha..
     Setelah makan, dan hari semakin senja, kami bersiap untuk sholat Maghrib dan kemudian dilanjutkan sholat Isya'. Pukul 8 malam, hujan turun, padahal kami sudah bersiap untuk mendaki.. Kami mencoba berteduh sebentar di gardu pandang NEW SELO, kami berdiskusi sebentar mengenai kapan memulai pendakian karena dikhawatirkan hujan akan turun sangat deras ketika kita berada di tengah perjalanan nanti.
"Entah kita mendaki sekarang atau nanti, tetap saja kita akan terguyur hujan" kataku, lalu diputuskan memulai pendakian saat itu juga. Diawali dengan berdo'a, lalu kami bergegas menuju jalur pendakian yang berada di sisi kanan tulisan raksasa "NEW SELO" yang mengingatkan kita pada tulisan "HOLLYWOOD" di A.S itu.
   

Kamis, 17 Mei 2012

Hai Puncak Merapi... Kenapa Kau sangat Sulit Didaki

      "Ayo naik gunung", begitulah kira-kira isi sms yang saya tujukan kepada beberapa teman saya.
Ya, waktu itu saya haus sekali merasakan suasana gunung, mencari sensasi yang luar biasa di atas sana, berkawan dengan angin malam, diterangi bintang-bintang, melawan trek yang begitu menyiksa kaki. Juga rindu sekali melihat awan yang terhampar luas di depan mata, hujan deras yang mengiringi langkah kaki, kabut yang menyelimuti tubuh dan memperkecil jarak pandang, serta gurauan teman-teman..
       Saat itu adalah libur semester 1, bertepatan dengan tahun baru, saya rasa akan sia-sia jika liburan hanya diisi dengan memejamkan mata dan merebahkan tubuh di atas kasur saja. Tak lengkap rasanya bila tidak mendaki, begitulah semboyan saya bila tiba hari libur. Akhir Desember 2011, saya mencoba mengajak beberapa teman saya untuk mendaki Gunung Sumbing. Padahal rencana mendaki sudah ada jauh-jauh hari sebelum liburan dan teman-teman saya tidak menolak ajakan saya ini, tapi tidak tau kenapa, saat liburan tiba dan 3 hari sebelum hari H, saya mencoba memastikan kalau pendakian ini benar-benar akan terlaksana. Sms saya sebarkan kepada teman-teman, dan dari sekian banyak teman, hanya 1 orang yang menjawab "ya". Dan siapa lagi kalau bukan Alkindi. Teman seperjuangan saya di pendakian-pendakian sebelumnya.
Sedangkan teman-teman yang lain memiliki alasan sendiri-sendiri  mengapa mereka menolak ajakan saya ini, ada yang pergi ke rumah neneknya, ada yang acara keluarga, ada yang mengurusi acara tahun baru di desanya, dan lain-lain... Tapi, tak apalah.

Rabu, 29 Juni 2011

Ekspedisi Gunung Merbabu




Berawal dari pendakian di Lawu beberapa bulan yang lalu, saya jadi tertantang untuk menggapai gunung - gunung lain,. Merbabu, ya sebenarnya saya sudah mengincar Gunung Merbabu pada akhir Desember lalu, rencananya mau tahun baruan di puncak, tetapi karena sesuatu hal,. rencana tersebut batal. Dan akhirnya, pada liburan akhir semester 2 ini, saya baru bisa menjalankan rencana menaklukan gunung yang berdekatan dengan G. Merapi itu.
        Pendakian tunggal, itulah tantangan yang diberikan bapak saya, tetapi.. saya jadi teringat saat di G. Lawu kemarin, perjalanan malam yang cukup melelahkan dan mungkin terasa menyeramkan bila berjalan sendiri,. apalagi saat perjalanan turun itu, saya sempat mengalami gangguan kesehatan, membuat pikiran saya menjadi kacau, aneh, linglung dan semacamnya lah, (sulit diungkapkan dengan kata-kata, hhe..) dan itu sangat berbahaya bila tak ada kawan di samping kita. Lalu, saya mencoba untuk menawari teman saya, Alkindi, untuk menemani perjalanan saya,. singkatnya, dia mau. Pada saat awal-awal hari libur,. kami berdua mencoba mengajak teman teman lain untuk bergabung, walaupun sebenarnya, berdua saja kami berani dan bisa,. tapi, jika ada teman lain yang mau ikut, kenapa tidak.. ya toh ?? hha.. Walaupun, pada akhirnya memang tidak ada yang berminat untuk ikut, hadeh..
       

Sabtu, 30 April 2011

Gunung Lawu, 30 - 31 Oktober 2010

     Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman, ketika saya dan teman - teman mengikuti pendakian massal (pendmass) yang diadakan oleh organisasi pecinta alam SMA N 1 Klaten atau biasa disebut EMAPAL (emansipasi pecinta alam) pada 30 - 31 Oktober yang lalu.
pemandangan dari pos 4 - pos 5
Selebaran tentang pendmass ini sudah terpampang di mading kelas sejak 1 bulan sebelum kegiatan dilaksanakan. Saya sudah tertarik dengan kegiatan itu, tapi saya masih bingung mau ikut apa enggak, karena belum ada teman lain dari 1 kelas yang mau ikut, juga karena saya tidak mau mengajak mereka (saat itu walaupun sudah 3 bulan bersama di kelas, tapi setiap murid belum juga dapat beradaptasi dengan baik, sehingga masih canggung, dan malu - malu satu sama lain),. Hingga suatu pagi, ada salah satu teman saya yang berteriak untuk mengajak ikut kegiatan ini, otomatis saya langsung menyaut,. dan berkata "ayoo",. dari sekian 34 murid di kelas, mungkin hanya ada 5 anak yang tertarik ikut. Dari situ saya dan satu teman saya itu mulai mengajak teman teman yang lain untuk ikut. Beberapa hari kami tunggu, sebenarnya banyak yang mau ikut, tapi ada ada saja alasannya, entah karena ngga dibolehin orang tua nya karena saat itu adalah musim hujan, ada juga yang nggak boleh orang tuanya karena saat itu sedang ada erupsi di Gunung Merapi, "bagaimana jika terjadi hal yang sama di Gunung Lawu ?"(padahal kalo dipikir pikir, nggak nyambung sih,.. gunung lawu kan bukan gunung yang masih aktif lagi), dan ada banyak lagi alasan. Hingga akhirnya, dari satu kelas X G, ya cuma saya dan seorang teman saya yang bernama Alkindi itu yang ikut . Ya sudahlah,.